NAMA KELOMPOK 1   IPS 1

   LUCKY ARIEF BUDIMAN
   IVAN FAJAR
   MUHAMMAD FARID
   MUHAMMAD JERRY
   EDI ANUGRAH
   JIMY ARRHAJI

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Fauna Indonesia

Fauna Indonesia memiliki keanekaragaman yang tinggi karena wilayahnya yang luas dan berbentuk kepulauan tropis . Keanekaragaman yang tinggi ini disebabkan oleh Garis Wallace, membagi Indonesia menjadi dua area; zona zoogeografi Asia, yang dipengaruhi oleh fauna Asia, dan zona zoogeografi Australasia, dipengaruhi oleh fauna Australia  Pencampuran fauna di Indonesia juga dipengaruhi oleh ekosistem yang beragam di antaranya: pantai, bukit pasir, muara, hutan bakau, dan terumbu karang.
Masalah ekologi yang muncul di Indonesia adalah proses industrialisasi dan pertumbuhan populasi yang tinggi, yang menyebabkan prioritas pemeliharaan lingkungan menjadi terpinggirkan . Keadaan ini menjadi semakin buruk akibat aktivitas pembalakan liar, yang menyebabkan berkurangnya area hutan; sedangkan masalah lain, termasuk tingginya urbanisasi, polusi udara, manajemen sampah dan sistem pengolahan limbah juga berperan dalam perusakan hutan.
Asal mula fauna Indonesia sangat dipengaruhi oleh aspek geografi dan peristiwa geologi di benua Asia dan Australia[4]. Pada zaman purba, pulau Irian (New Guinea) tergabung dengan benua australia.

  Hughasiusilum

Nama dari benua Ausralia 12.000.000 tahun yang lalu untuk sebagai landasan benua Australia yang akan dibentuk dari batuan yang umurnya muda yaitu kurang dari 2 juta tahun.
Benua Australia membentuk superbenua yang dinamakan superbenua selatan Gondwana. Superbenua ini mulai terpecah 140 juta tahun yang lalu, dan daerah New Guinea (yang dikenal sebagai Sahul) bergerak menuju khatulistiwa. Akibatnya, hewan di New Guinea berpindah ke benua Australia dan demikian pula sebaliknya, menimbulkan berbagai macam spesies yang hidup di berbagai area hidup dalam ekosistem. Aktivitas ini terus berlanjut dua daerah ini benar-benar terpisah.
Di lain pihak, pengaruh benua Asia merupakan akibat dari reformasi superbenua Laurasia, yang timbul setelah pecahnya Rodinia sekitar 1 milyar tahun yang lalu. Sekitar 200 juta tahun yang lalu, superbenua Laurasia benar-benar terpisah, membentuk Laurentia (sekarang Amerika) dan Eurasia. Pada saat itu, sebagian wilayah Indonesia masih belum terpisah dari superbenua Eurasia. Akibatnya, hewan-hewan dari Eurasia dapat saling berpindah dalam wilayah kepulauan Indonesia, dan dalam ekosistem yang berbeda, terbentuklah spesies-spesies baru.
Pada abad ke-19, Alfred Russel Wallace mengusulkan ide tentang Garis Wallace, yang merupakan suatu garis imajiner yang membagi kepulauan Indonesia ke dalam dua daerah, daerah zoogeografis Asia dan daerah zoogeografis Australasia (Wallacea . Garis tersebut ditarik melalui kepulauan Melayu, di antara Kalimantan (Borneo) dan Sulawesi (Celebes); dan di antara Bali dan Lombok  Walaupun jarak antara Bali dan Lombok relatif pendek, sekitar 35 kilometer, distribusi fauna di sini sangat dipengaruhi oleh garis ini. Sebagai contoh, sekelompok burung tidak akan mau menyeberang laut terbuka walaupun jaraknya pendek 
Hewan-hewan di daerah paparan Sunda, yang meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan dan pulau-pulau kecil yang mengelilinginya, memiliki karakteristik yang menyerupai fauna di Asia. Selama zaman es, setelah Laurasia terpecah, daratan benua Asia terhubung dengan kepulauan Indonesia. Selain itu, kedalaman laut yang relatif dangkal memungkinkan hewan-hewan untuk bermigrasi ke paparan Sunda. Spesies-spesies besar seperti harimau, badak, orangutan, gajah, dan leopard ada di daerah ini, walaupun sebagian hewan ini sekarang dikategorikan terancum punah. Selat Makassar, laut antara Kalimantan dan Sulawesi, serta selat Lombok, antara Bali dan Lombok, yang menjadi pemisah dari Garis Wallace, menandakan akhir dari daerah paparan Sunda

Mamalia

Paparan Sunda memiliki spesies berjumlah total 381. Dari jumlah itu, 173 di antaranya merupakan spesies endemik daerah ini. Sebagian besar dari spesies-spesies ini terancam keberadaannya. Dua spesies orangutan, Pongo pygmaeus (orangutan Kalimantan) dan Pongo abelii (orangutan Sumatra) termasuk dalam daftar merah IUCN. Mamalia terkenal lain, seperti kera berhidung panjang Kalimantan (Nasalis larvatus), badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis), dan Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) juga sangat terancam jumlah populasinya.

Burung

Menurut Konservasi International, sebanyak 771 spesies unggas terdapat di paparan Sunda. Sebanyak 146 spesies merupakan endemik daerah ini. Pulau Jawa dan Bali memiliki paling sedikit 20 spesies endemik, termasuk Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) dan Cerek Jawa (Charadrius javanicus).
Berdasarkan data dari Burung Indonesia, jumlah jenis burung di Indonesia sebanyak 1598 jenis . Dengan ini membawa Indonesia menempati urutan pertama sebagai negara yang memiliki jumlah jenis burung terbanyak se-Asia. Sejak tahun 2007, Burung Indonesia secara berkala memantau status keterancaman dari burung-burung terancam punah yang berada di Indonesia berdasarkan data dari BirdLife International. Tahun 2007-2009 terjadi penurunan status keterancaman burung secara berturut-turut mulai dari 119 jenis (2007), 118 jenis (2008), dan 117 jenis (2009).

 


 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

PERSEBARAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA

            Indonesia tercatat  dalam peringkat lima besar dunia sebagai Negara yang memiliki keanekaragaman flora tertinggi,dimana mencapai kurang lebih 38.000 spesies( 55 % endemic ), urutan pertama dalam kekayaan jenis palem ( 477% spesies dan 47 % endemic ) serta 400 spesies lebih Dipterocapaceae yang merupakan jenis pohon yang bernilai emonomis.
            Tidak hanya flora yang memiliki keanekaragaman sangat tinggi namun fauna Indonesia juga sangat beragam dan bervariasi .indonesia menempati urutan pertama untuk mamalia ( 436 spesies, 51 % endemic ) dan kupu-kupu ( 121 spesies,44% endemic),keempat untuk reptile ( 512 spesies,29 % endemic ), kelima untuk burung  ( 1.519 spesies, 28 % endemic ),serta keenam untuk amphibi ( 270 spesies, 37 % endemic)

  1. PERSEBARAN FLORA DI INDONESIA

Persebaran flora fauna di Indonesia terbagi menjadi 3 bagian :
    1. bagian barat
    2. bagian tengah
    3. bagian timur yang dibatasi oleh garis Wallace dan Webber

A.     Hutan pegunungan
B.     Hutan Sub-Montana dan Montana
C.     Hutan Savana
D.     Hutan Rawa
E.      Hutan Gambut
F.      Hutan  Pasang Surut

  1. PERSEBARAN FAUNA DI INDONESIA

A.     Bangian Barat
B.     Bagian Peralihan
C.     Bagian Timur
    
     3. KERUSAKAN FLORA DAN FAUNA DI INDONESIA
a)      kebakaran hutan
b)      kerusakan terumbu karang
c)      illegal logging
d)      perdagangan satwa liar

      4. Kerusakan flora fauna di antraranya disebabkan oleh illegal logging,kebakaran hutan, banjir dan erosi dan  eksploitasi sumber daya laut yang berlebihan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS